dailyvideo

Heboh, Pengadaan Sepeda di Maros

Pamer kekayaan di depan orang miskin. Harga sepeda perunitnya sekira Rp 18 juta

DISAAT kondisi keuangan Pemkab Maros cukup memprihatinkan tapi disisi lain terjadi pemborosan anggaran. Seperti pembelian sepuluh unit sepeda seharga Rp 180 juta. Warga pun ribut soal pengadaan sepeda ini karena dinilai tidak bermanfaat. Apa lagi harga perunitnya cukup tinggi yakni sekira Rp 18 juta.
"Untuk apa kita buang-buang uang hanya untuk beli sepeda. Dan sungguh keterlaluan harga sepedanya sampai Rp 18 juta. Ini pemborosan," ujar Suardi dari JIMAK.
Lanjut dikatakan, pengadaan sepeda ini sangat tidak masuk akal. Dan, katanya inilah daerah pertama di Indonesia yang melakukan pengadaan sepeda. Anggaran Rp 180 juta itu tidak sedikit apalagi harganya sepedanya perunit mencapai Rp 18 juta. "Sepeda apamo dee, sepeda seharga duajutaan saja sudah lumayan bagus kenapa mesti beli sepeda seharga puluhan juta. Ini perlu diperiksa oleh kejaksaan atau BPK jangan-jangan ada mark up," harap Suardi.
Ironisnya lagi proyek pengadaan sepeda ini ditengarai tidak dibahas dalam RAPBD. Namun tiba-tiba muncul dalam APBD 2011. "Ini ada apa. Permainan apa lagi ini kok bisa muncul di APBD padahal tidak ada dalam pembahasan, " tanya Ketua L-MRI, Syamsul Bahri.
Seperti diketahui di kabupaten Maros ini khususnya dalam kota tiap hari Sabtu dan Minggu digalakkan bersepeda yang diprakarsai oleh Bupati Maros, HM Hatta Rahman. Dalam kegiatan ini timbul pro-kontra. Bagi yang pro menilai kegiatan ini cukup bagus karena dapat menjadi ajang silaturahmi sekaligus menggalakkan kegiatan olahraga. Namun tidak sedikit yang melontarkan nada sinis karena dinilai hanya pamer kekayaan di tengah kemiskinan. "Masih banyak warga Maros yang hidupnya di bawah garis kemiskinan sehingga sangat tidak pantas pamer kekayaan di depan orang-orang miskin. Seandainya dana pembelian sepeda itu diarahkan untuk bantuan sosial berapa banyak rakyat miskin yang bisa terbantu. Ini hanya pejabat yang menikmati," tutur Ismail salah seorang pemerhati LSM di Maros.
Salah satu alasan pembelian sepeda ini karena Bupati Maros sering melakukan kunjungan kerja ke pedesaan yang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Tapi hal tersebut, kata Syamsul Bahri, sangat tidak masuk akal. Karena, lanjut dia, tidak ada daerah di Maros ini yang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. "Itu hanya akal-akalan saja, lagian pak bupati sudah punya sepeda sendiri yang harganya mencapai empatpuluh jutaan. Jadi bohong itu kalau pengadaan sepeda ini untuk kendaraan dinas bupati," tantang Syamsul.
Sementara Kabag Umum Setwilkab Maros, Drs Erhan Msi yang dihubungi TARGET via short massage service (SMS) , Jumat malam lalu membantah kalau dikatakan pengadaan sepeda ini tidak ada dalam APBD. "Adaji parner di APBD kalau mau lengkapnya jalan-jalan ke kantor. Bukan sepuluh unit yang dibeli tapi dua belas unit," jelas Erhan.
Dikatakan, Bupati Maros sudah mengagendakan tiap Jumat, Sabtu dan Minggu bersepada untuk melihat kota Maros dan sekitarnya termasuk mengecek sampah dan kebersihan. "Jadi kalau dikatakan tidak ada manfaatnya, saya termasuk orang yang paling sedih mendengarnya karena berapa kalimi mau pecah pahaku ikut bapak bupati naik sepeda keliling kota Maros," kunci Erhan. (rusli)

Posted by Target News on 06.25. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for Heboh, Pengadaan Sepeda di Maros

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery