dailyvideo

Refleksi Setahun Pemerintahan HATIta

Setelah setahun pasangan Hatita ini bangkit dengan mencanangkan satu bulan satu program. Berbagai program diluncurkan untuk menyejahterakan masyarakat Maros, baik pembangunan fisik maupun nonfisik.Bisa dikatakan, setiap satu bulan selalu mewujudkan satu program. Pada bulan pertama, dicanangkan pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) tepat waktu. Pada bulan kedua meluncurkan program gerakan Jumat bersih, lalu pada bulan ketiga program cinta buku gemar membaca dan pengaktifan kembali poskamling. Hingga awal tahun,program terkini yang dicanangkan adalah membersihkan pasar dan merelokasi pedagang kaki lima serta membangun di wisata kuliner.

“Selanjutnya program 60 kilometer jalan, saat ini yang sudah terealisasi 40 kilometer dari jalan beton. Insya Allah hotmix bisa mencapai 30 kilometer. Kami juga telah menerangi jalan dengan memasang 300 titik lampu,”papar Hatta. Di bidang nonfisik, seperti dalam bidang keagamaan, mewajibkan PNS memiliki sertifikat baca tulis Alquran dan kewajiban berzakat.Kemudian, program Maros menuju kota cyber dengan membuat jaringan internet dalam kota dan seluruh SKPD. Dalam bidang pemerintahan, mengubah sistem organisasi pemerintahan,memperbaiki sistem jenjang karier PNS, penataan keuangan, dan persiapan menjadi pilot project e-audit BPK RI di Sulsel.

Kerja keras pasangan Hatita mulai membuahkan prestasi. Salah satunya meraih sertifikat Adipura 2011. Namun, Bupati mengatakan, prestasi ini diraih berkat partisipasi masyarakat menyukseskan berbagai program yang dicanangkan, seperti Jumat bersih. “Ini merupakan bentuk dukungan nyata masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah,”ujarnya. Pada akhirnya,beban utang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros sebesar Rp112 miliar, mulai bisa dikurangi.Pada Juli 2011, Pemkab Maros menyelesaikan beban utang Rp69 miliar dan tersisa kurang lebih Rp43 miliar.

“Insya Allah,kami usahakan penyelesaian sisanya akhir tahun ini atau 2012,” ujarnya. Soal investasi, cukup banyak investor melirik potensi Maros, meski mayoritas masih dalam studi kelayakan. Investasi yang sudah pasti adalah pembangkit listrik di Kecamatan Mallawa, dengan nilai investasi Rp80 miliar. Proyek ini sudah memasuki proses perizinan. “Investasi memang butuh waktu lama sehingga masih menunggu, seperti pembangkit listrik di Bontoa,pabrik teh gelas di Bantimurung dengan nilai investasi Rp100 miliar, dan perusahaan Taiwan akan membuat pabrik peleburan nikel dengan investasi mencapai USD600 juta atau sekitar Rp5 triliun,”paparnya.

Dia menargetkan pada 2013, pertumbuhan ekonomi Maros diprediksi mencapai di atas 10%.Indikasi terlihat dari besarnya minat investor masuk ke Maros, seperti hadirnya Bank Syariah Mandiri, Bank Mega, kemudian Bank Panin serta Bank BCA, akan segera masuk ke Maros. Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Maros pada 2009 sebesar 6,3%, pada 2010 sebesar 7,03%, dan pada 2011 sebesar 7,65%. Pada bidang pertanian, uji coba bibit padi jenis Bestari hasil penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) di Kecamatan Lau seluas 4 hektare dan berhasil mencapai 7,8 ton per hektare. Hasil ini lebih baik dibandingkan bibit sebelumnya yang hanya 5,6 ton per hektare.

Ini diharapkan akan meningkatkan produksi pertanian Kabupaten Maros dari 250.000 ton per tahun menjadi 350.000 per tahun.“Ini tentu akan meningkatkan pendapatan petani dan menambah peredaran uang di Maros hingga mencapai Rp1 triliun per tahun bila harga gabah Rp2.500 sampai Rp3.500 per kilogram,”tandas Hatta.

Posted by Target News on 19.21. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for Refleksi Setahun Pemerintahan HATIta

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery