Editorial Agustus
Merdeka Negeri, Merdeka Hati
Alhamdulillah. Target kembali di tangan Anda. Ini momen istimewa. Bulan Agustus. Hari kemerdekaan Indonesia diperingati bulan ini. Lebih spesial lagi, bulan suci Ramadhan juga jatuh pada bulan ini. Target menangkap dua hal penting itu.
Edisi kali ini, kami menurunkan sejumlah laporan terkait Ramadhan. Mulai dari soal penganan khas untuk berbuka, makanan Timur Tengah, hingga kisah heroik Syekh Yusuf yang menjadi penyebar Islam di ranah Afrika.
Ada juga liputan internasional soal krisis pangan di Somalia. Itu juga berdampak pada kaum muslimin. Saat umat Islam di negeri lain bisa menikmati buka dan sahur dengan makanan cukup, itu tidak dirasakan muslim Somalia.
Di cover, ada laporan soal satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Maros, Hatta Rahman dan Andi Harmil Mattotorang. Sejumlah pencapaian kami ulas. Mulai dari kebersihan pasar hingga masuknya sejumlah investor.
Kami tak sedang menyanjung pemerintah. Laporan ini hanya membahas soal apa yang telah dikerjakan pasangan bupati dan wakil bupati. Jika ada yang melenceng dari kepentingan masyarakat, TARGET tetap akan kritis. Demi pembangunan daerah.
Sebagai laporan utama, TARGET menurunkan soal rencana pembangunan monorel. Investasinya diprediksi mencapai Rp 4 triliun. Jika jadi, Makassar akan menjadi kota pertama yang memiliki monorel.
Ada juga tulisan ringan namun unik terkait Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Dari situ kita bisa mengetahui, Soekarno ternyata sakit beberapa jam sebelum membacakan teks. Atau soal kain bendera yang berasal dari seprai.
Masih ada lagi sejumlah tulisan dan kisah inspiratif. Semuanya demi memuaskan pembaca. Semoga bisa menjadi bahan bacaan yang menarik. Kami sudah meramunya, Anda-lah yang kami manjakan.
Inilah Target edisi spesial Ramadhan. Mudah-mudahan membawa faedah untuk semua. Saatnya mengisi hari-hari dengan hal bermanfaat. Untuk membuat hati merdeka. Seperti juga negeri kita yang sedang merayakan hari kemerdekaannya. (*)